Analisis Sastra Puisi "Suara Malam" Karya Chairil Anwar Kajian Kritik Impresionistik Sarah Maula The purpose of the research conducted is to find out how the characteristics and literary criticism of the poem "Suara Malam" by Chairil Anwar using impressionistic criticism studies based on majas, rhyme, and diction. Bagi Chairil Anwar, puisi adalah sebuah bentuk perlawanan yang paling ampuh. -elemen romantis, pemberontak, dan kritis dalam setiap bait-bait karyanya. Dalam puisinya yang fenomenal berjudul "Aku," Chairil Anwar menyampaikan kritik sosial dengan gaya yang puitis, "Tapi apa kata mereka, cari keringat atau apa, Darah dalam luar biasa Penekanannya bisa pada pembaca sebagai pemberi makna dan pembaca sebagai penerima aspek karya sastra. Resepsi sastra merupakan pendekatan yang berorientasi kepada pembaca. Salah satu sastrawan Indonesia yang tersohor pada angkatan 45 yaitu Chairil Anwar, beliau telah menghasilkan banyak karya sastra di sini yang saya ambil yaitu ada 4 puisi Badan kami tertempa baja, Jiwa kami gagah perkasa, Kami akan mewarna di angkasa, Kami pembawa ke Bahagia nyata. Kawan, kawan, Menepis segar angin terasa, Lalu menderu menyapu awan, Terus menembus surya cahaya, Memancar pencar ke penjuru segala, qSOE.