‘Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, maka Allah tidak membutuhkan puasanya dari makan dan minumnya’.” Ibnu Hajar [Islamic phrases=”Rahimahumullah”]X[/Islamic] mengatakan, “Ibnu Baththal berkata, ‘Maknanya bukan berarti diperintahkan untuk meninggalkan puasanya. Sebagaimana Allah dalam Surah Al-Mudassir ayat 5 juga memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berhijrah dengan menjauhkan diri dari hal-hal buruk. وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ. Arab Latin: War-rujza fahjur. Artinya: Segala (perbuatan) yang keji, tinggalkanlah! Hijrah dalam artian sesuai titah Allah SWT bisa berupa meninggalkan Redaksi hadits yang dimaksud sebagai berikut: ما ترك عبد شيئا لله لا يتركه إلا لله إلا عوضه منه ما هو خير له فى دينه ودنياه. “Tidaklah seorang hamba meninggalkan sesuatu karena Allah, dia tidak tinggalkan melainkan karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله. “ Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallah dan mengingkari semua yang disembah selain Allah, haramlah harta dan darahnya dan hisabnya tergantung kepada Allah.” (HR. Muslim no. 23) Baca Juga: Inilah Menunjukkan bahwa mereka saat melalaikan shalatnya dan mengikuti syahwatnya, bukanlah orang-orang mukmin. Adapun petunjuk sunah tentang kufurnya orang yang meninggalkan shalat, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, إن بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة. "Sesungguhnya, batas antara seseorang Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya yang lebih baik dari itu. meskipun Dia mengetahui yang nampak dan tersembunyi, amalan-amalan yang berasal dari anda dengan penuh ikhlas dan jujur atau sebaliknya, Dia menginginkan dari kalian bertaubat dan kembali kepadaNya. 3- Tidak punya maksud pada nikmat orang lain, namun ia ingin orang lain tetap dalam keadaannya yang miskin dan bodoh. Hasad seperti ini membuat seseorang akan mudah merendahkan dan meremehkan orang lain. 4- Tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, namun ia ingin orang lain tetap sama dengannya. Kedekatannya dengan Rasulullah. Dari Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Utbah berkata, “Ibnu Mas’ud adalah shahibu sirr (pemegang rahasia) Rasulullah, termasuk menyediakan tempat duduk, siwak, sandal, dan air untuk Nabi. Dan ini berlangsung saat Nabi sedang bersafar.”. Ibnu Sa’ad berkata, Abu Nu’aim menceritakan, Al-Mas’udi menceritakan ? Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : Adapun ucapan mereka : "من ترك لله شيئا عوضه الله خيرا منه" "Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik" Itu adalah ucapan yang benar. Sedangkan pengganti yang lebih baik tersebut bermacam-macam. Yang meliputi takwa dalam puasa adalah seorang muslim meninggalkan apa yang Allah haramkan saat itu yaitu makan, minum, hubungan intim sesama pasangan dan semacamnya. Padahal jiwa begitu terdorong untuk menikmatinya. Namun semua itu ditinggalkan karena ingin mendekatkan diri pada Allah dan mengharap pahala dari-Nya. Itulah yang disebut takwa. wErF6OG.